A. Pengertian Antena
Antena adalah suatu alat yang
mengubah gelombang terbimbing dari saluran transmisi menjadi gelombang bebas di
udara dan sebaliknya. Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena
sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau
sebaliknya sebagai penerima energi itu dari ruang bebas.
Dapat juga dikatakan bahwa antena
merupakan struktur transisi antara ruang bebas dan alat terbimbing. Alat pembimbing
atau saluran transmisi dapat berupa saluran koaksial ataupun pipa yang
digunakan sebagai alat transportasi energi elektromagnetik dari sumber
transmisi ke antena atau dari antena ke penerima.
B. Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1950, dan perkembangannya dilakukan secara serius pada tahun 1970.
Melalui beberapa dekade penelitian, diketahui bahwa kemampuan beroperasi antena
mikrostrip diatur oleh bentuknya. Antena mikrostrip merupakan salah satu antena
yang paling populer saat ini. Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip
sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini
memperhatikan bentuk dan ukuran.
1. Karakteristik Dasar Antena Mikrostrip
Berdasarkan asal katanya mikrostrip terdiri
dari dua kata, yaitu micro (sangat
kecil/tipis) dan strip
(bilah/potongan). Antena mikrostrip secara umum terbagi menjadi tiga bagian
yaitu:
a.
Patch
Pada umumnya
patch terbuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau emas yang mempunyai
bentuk bermacam-macam. Bentuk patch
ini bisa bermacam-macam, lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun
annular ring. Patch ini berfungsi
untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Patch dan saluran pencatu biasanya terletak diatas substrat. Tebal
patch dibuat sangat tipis (t << λ0;
t = ketebalan patch).
b.
Substrate
dielectric
Substrat terbuat
dari bahan-bahan dielektrik. Substrat biasanya mempunyai tinggi (h) antara 0,002λ0 – 0,005λ0.
Berfungsi sebagai media penyalur GEM dari catuan. Karakteristik substrat sangat
berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Pengaruh ketebalan substrat
dielektrik terhadap parameter antena adalah pada bandwidth. Penambahan ketebalan substrat akan memperbesar bandwidth.
Adapun jenis-jenis substrate
sebagai berikut :
Ɛr
|
Bahan
|
Supplier
|
1.0
|
Aeroweb
(honeycomb)
|
Ciba
Geigy, Bonded Structures Div.,
Duxford, Cambridge, CB2 4QD
|
1.06
|
Eccofoam PP-4 (flexible low-loss plastic foam sheet)
|
Emerson &
Cumming Inc, Canton,
Massachusetts,
USA
(Colville
Road, Acton, London.
W3 8BU, UK)
|
1.4
|
Thermoset
microwave
foam
material
|
Rogers Corp.,
Bo 700, Chandler, AZ 85224, USA. (Mektron Circuit Systems Ltd., 119 Kingston Road,
Leatherhead,
Surrey, UK)
|
2.1
|
RT Duroid 5880
(microfiber Teflon glass laminate)
|
Rogers Corp
|
2.32
|
Polyguide 165
(polyolefin)
|
Electronized Chemical Corp., Burlington, MA 01803, USA
|
2.52
|
Fluorglas 6001
1 (PTFE impregnated glass cloth)
|
Atlantic
Laminates, Oak Materials
Group, 174 N.
Main St., Franklin,
MH 0323, USA.
(Walmore
Defence Components,
Laser House,
1321140 Goswell Road,
London, EClV
7LE)
|
2.62
|
Rexolite
200 (cross-linked
styrene
copolymer)
|
Atlantic
Laminates
|
3.20
|
Schaefer
Dielectric Material, PT (polystyrene with titania filler)
|
Marconi
Electronic Devices Ltd., Radford Crescent, Billericay, Essex, CM12 ODN, UK
|
3.5
|
Kapton film (copper clad)
|
Dupont (Fortin
Laminating Ltd., Unit 3, Brookfield
Industrial Estate,
Glossop,
Derbyshire, UK)
|
3.75
|
Quartz (fuzed silica)
|
A & D Lee
Co. Ltd., Unit 19, Marlissa Drive, Midland Oak
Trading
Estate, Lythalls Lane,
Coventry, U
|
6.0
|
RT Duroid 6006
(ceramic-loaded PTFE)
|
Rogers corp,.
|
9.9
|
Alumina
|
Omni Spectra
Inc, 24600 Hallwood Ct.
Farmington,
Michigan, 48024, US
Omni Spectra,
50 Milford Road,
eading, Berks,
RGI 8LJ, UK)
|
10.2
|
RT Duroid 6010
(ceramic-loaded PTFE)
|
Rogers Corp.,
|
11
|
Sapphire
|
Tyco Saphikin
(A & D Lee
Co Ltd., Unit 19,
Marlissa
Drive, Midland Oak
Trading
Estate, Lythalls Lane,
Coventry, UK)
|
Tabel 2.1 Jenis-jenis Substrat
c.
Ground Plane
Ground
plane bisa
terbuat dari bahan konduktor. Ukurannaya selebar dan sepanjang substrat. Fungsi
ground plane adalah sebagai ground antenna.
Gambar 2.1 Bentuk umum antena microstrip
2. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Beberapa keuntungan antena
mikrostrip adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai bobot yang ringan dan ukuran yang kecil
b)
Konfigurasi yang low
profile sehhingga bentuknya dapat disesuaikan denga perangkat utamanya
c) Biaya pabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang besar
d) Mendukung polaritas linear dan sirkular
e)
Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits (MICs)
f)
Kemampuan dalam dual
frequency
g) Tidak memerlukan catuan tambahan
Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu :
a)
Bandwidth yang sempit
b) Efisiensi yang rendah
c) Penguatan yang rendah
d)
Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array
e)
Memiliki daya (power)
yang rendah
f)
Timbulnya gelombang permukaan (surface wave)
3. Aplikasi Antena Mikrostrip
Antena
mikrostrip terkenal dengan kinerja dan desainnya yang kuat, cara pembuatannya,
dan kegunannya luas. Keuntungan dari antena mikrostrip yaitu mudah untuk
dirancang, ringan dan sebagainya. Antena mikrostrip digunakan diberbagai bidang
seperti kesehatan, satelit, dan juga militer. Berikut adalah beberapa aplikasi
dari antena mikrostrip :
·
Mobile and satellite communication application
·
Aplikasi GPS
·
RFID
·
WiMax
·
WLAN
·
Bandpass Filter
·
Radar
·
Aplikasi Telemedicine
4. Parameter Umum Antena Mikrostrip
Seperti bentuk antena-antena
yang lain, antena mikrostrip mempunyai parameter-parameter yang digunakan untuk
dilihat performance yaitu :
a. Penguatan (Gain)
Penguatan (G) pada antena
mikrostrip merupakan perbandingan intensitas radiasi pada arah tertentu
terhadap intensitas radiasi yang diterima jika daya yang diterima berasal dari
antena isotropik . Gain dirumuskan :
b. VSWR (Voltage
Standing Wave Ratio)
VSWR merupakan perbandingan antara
amplitudo gelombang berdiri (standing
wave) maksimum (|Vmax|) dengan minimum (|Vmin|). Pada
saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang
dikirimkan (V0+) dan tegangan yang direfleksikan (V0-).
Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan
disebut koefisien refleksi tegangan (Γ).
Koefisien refleksi tegangan (Γ)
memiliki nilai kompleks yang merepersentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari
refleksi. Untuk dari beberapa kasus sederhana , ketika bagian imajiner dari Γ
adalah nol maka :
·
Γ = -1 : refleksi
negatif maksimum ketika saluran terhubung singkat.
·
Γ = 0 : tidak ada
refleksi ketika saluran dalam keadaan matched
sempurna.
·
Γ=+1 : refleksi
positif maksimum ketika saluran dan rangkaian terbuka.
Rumus untuk
mencari nilai VSWR adalah :
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai
1 (S=1) yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran berada dalam keadaan matching sempurna. Namun pada
kenyataannya nilai tersebut sulit didapatkan sehingga nilai dasar VSWR yang
digunakan pada antena umumnya ≤ 2.
c. Return Loss
Return
loss
adalah perbandingan antara gelombang amolitudo yang direfleksikan terhadap
amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return
loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi
dengan impedansi masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang
memiliki diskontinuitas (missmatched),
besarnya return loss bervariasi tergantung pada frekuensi.
Nilai return loss yang biasa digunakan adalah di bawah -9,54 dB, untuk
menentukan lebar bandwidth, sehingga
dapat dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar
dibandingkan dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran
transmisi sudah matching. Nilai
parameter ini digunakan sebagai salah satu acuan apakah antena sudah bekerja
pada frekuensi yang sesuai atau tidak.
d. Impedansi
Masukan
Impedansi masukan adalah
perbandingan (rasio) impedansi pada bagian terminal antena atau perbandingan
antara tegangan dan arus listrik pada terminal antena. Impedansi masukan ini
bervariasi untuk nilai posisi tertentu. Impedansi masukan, Zin terdiri dari dua
bagian real (Rin) dan
bagian imajiner (Xin).
Zin = Rin + Xin Ω
Resistansi masukan (Rin) mewakili disipasi yang
terjadi karena dua hal. Pertama karena daya yang meninggalkan antena dan tidak
kembali lagi (radiasi), yang kedua karena rugi-rugi ohmic yang terkait dengan
panas pada struktur antena. Namun pada banyak antena, rugi-rugi ohmic sangat
kecil bila dibandingkan dengan rugi-rugi akibat radiasi.
Komponen imajiner (Xin) mewakili reaktansi dari
antena dan daya yang tersimpan pada medan dekat antena.Kondisi matching harus
sedemikian rupa sehingga mendekati 50+j0 Ω.
e. Bandwidth
Antena
Bandwidth antena adalah rentang
frekuensi dimana kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik
(seperti impedansi masukan, pola radiasi, beamwidth,
polarisasi, gain, efisiensi VSWR, return loss, axial ratio) memenuhi spesifikasi standar. Dalam menentukan bandwidth antena perlu memspesifikasikan
kriteria apa saja yang digunakan karena tidak ada definisi baku dalam
menentukan bandwidth.
Bandwidth antena
biasanya ditulis dalam bentuk persentase bandwidth
karena bersifat relatif lebih konstan terhadap frekuensi dan dirumuskan :
Dimana, ƒh : frekuensi
tertinggi dalam band (Ghz)
ƒ1 : frekuensi
terendah dalam band (Ghz)
ƒc : frekuensi tengah dalam band
(Ghz)
5. Jenis-jenis Antena Mikrostrip
Berdasarkan bentuk patch-nya
antena mikrostrip terbagi menjadi :
a.
Antena
mikrostrip patch persegi panjang (rectangular)
b.
Antena
mikrostrip patch persegi (square)
c.
Antena
mikrostrip patch lingkaran (circular)
d.
Antena
mikrostrip patch elips (elliptical)
e.
Antena
mikrostrip patch segitiga (triangular)
a. Rectangular Patch
Konfigurasi
peradiasi persegi panjang (rectangular
patch) terdiri dari parameter lebar
(W) dan parameter panjang (L) seperti pada gambar 2.4.1:
Berikut
merupakan formula yang digunakan untuk merancang antena microstrip
persegi panjang :
Frekuensi
resonansi sebuah antena merupakan frekuensi kerja antena dimana pada frekuensi
tersebut seluruh daya dipancarkan secara maksimal. Pada umumnya frekuensi
resonansi menjadi acuan frekuensi kerja antena. Frekuensi Resonansi dirumuskan
dengan :
Lebar elemen
peradiasi :
Dimana c adalah kecepatan cahaya di
ruang bebas sebesar 3x108 m/s , ƒ0 adalah frekuensi kerja
dari antena , dan Ɛr adalah konstanta dielektrik dari bahan
substrat. Untuk menentukan panjang patch (L) diperlukan diperlukan parameter ΔL yang merupakan pertambahan dari
panjang (L) akibat fringing effect
.Pertambahan panjang dari L (ΔL)
dirumuskan sebagai berikut :
Dimana h merupakan tinggi dari substrat
dan Ɛreff adalah konstanta dielektrik.
Gambar 2.4 Gambar antenna mikrostrip patch lingkaran
Mode-mode yang
dapat mendukung antena patch lingkaran
dapat dilihat dengan menafsirkan patch,
ground plane dan material diantara dua lingkaran cavity. Seperti patch persegi panjang,
Dimana a : jari-jari dari patch lingkarannya
X’mn :
turunan dari fungsi Bessel’s Jm
(x)
6. Teknik Pencatuan
Teknik pencatuan pada antena mikrostrip
adalah teknik untuk mentransmisikan energi elektromagnetik ke antena mikrostrip
dan teknik pencatuan merupakan salah satu hal penting dalam menentukan proses
perancangan antena mikrostrip. Masing-Masing teknik mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
a. Electromagnetically Coupled (EMC)
Salah satu kelemahan antena mikrostrip adalah bandwidth yang sempit. Banyak cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan ini, antara lain dengan menggunakan
substrat yang tebal, dengan menambahkan parasitic agar mendapat tanggapan
resonansi ganda. Kemudian dengan menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel
secara proximity pada patch yang terletak pada lapisan di atas
saluran. Dengan posisi saluran catu di atas patch, maka saluran tersebut dapat
dibawa ke bagian bawah antena, sehingga
ada dua substrat yang digunakan pada teknik ini yang berada diatas bidang
petanahan , dengan menghilangkan bidang pentanahan pada substrat yang berada di
atas. Geometri antena mikrostrip menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel
secara proximity .
Gambar 2.5 Electromagnetically coupled
Dua substrat
dielektrik akan digunakan jika teknik pencatuan ini diterapkan. Saluran pencatu
terletak diantara dua substrat tersebut dan elemen peradiasi tereletak pada
substrat bagian atas. Keuntungan utama dari teknik pencatuan ini adalah dapat
mengeliminasi radiasi pada elemen pencatu (spurious
feed radiation) dan mampu menghasilkan bandwidth yang tinggi (13%), karena
meningkatkan ketebalan pada patch
antena. Pada teknik ini dapat digunakan dua substrat dielektrik yang berbeda
(ketebalan dan konstanta dielektrik substrat), satu untuk elemen peradiasi dan
satu substrat lainnya untuk saluran pencatu.
Substrat bagian
atas (upper substrate) yaitu substrat
dimana antena membutuhkan substrat yang relatif lebih tebal dengan nilain
konstanta dielektrik yang relatif kecil. Hal tersebut meningkatkan bandwidth
dan performa radiasi dari anteba. Substrat bagian bawah yaitu substrat dengan
saluran pencatu membutuhkan substrat yang tipis dengan konstanta dielektrik
yang relatif lebih tinggi dari substrat pada bagian atas.
b. Microstrip Feeding
Saluran
transmisi mikrostrip tersusun dari dua konduktor, yaitu sebuah strip dengan lebar w dan bidang pentanahan, keduanya dipisahkan oleh suatu substrat
yang memiliki permitivitas relatif Ɛr dengan tinggi h. Parameter utama yang penting untuk
diketahui pada suatu saluran transmisi adalah impedansi karakteristiknya Z0.
Impedansi karakteristik Z0 dari saluran mikrostrip ditentukan
oleh lebar strip (w) dan tinggi
substrat (h).
Gamabar 2.6
Saluran Mikrostrip
c. Coaxial
Feeding
Coaxial feeding
merupakan salah satu teknik pencatuan yang mana konduktor dalam coaxialnya
disematkan pada elemen peradiasi yang konduktor luarnya terhubung dengan ground
plane. Keuntungan menggunakan coaxial feeding adalah pembuatan yang mudah,
mudah dimatchingkan, dan kerugiannya
bandwidthnya sempit serta sulit dimodelkan ketika substractnya sempit.
Gambar 2.7 Coaxial Feeding
d. Aperture Feeding
Dalam teknik
ini, Saluran transmisi dipisahkan dari antena menggunakan sebuah plat konduktor
yang mempunyai aperture untuk melewatkan energi ke antena. Substrate yang
diatas dapat dibuat denga permitivitas yang lebih rendah dari yang dibawah
untuk menghasilkan radiasi yang lebih baik. Kerugiannya adalah sulit untuk
disusun/dibuat.
Aplikasi Mikrostrip pada bandstop filter apa ya mas??
BalasHapusKalau buat BSF kayanya masih jarang mas, biasanya make BPF. Tapi setau saya buat BSF buat microwave juga, seperti 802.11, WSN, dll lebih ke tujuan penggunaan filternya sih mas
HapusKalau buat wifi frek 2.45 Ghz , mikrostrip yang gimana ya yang pas mas?
BalasHapusKalau untuk menentukan frekuensi saja tinggal disesuaikan ukuran antenanya sesuai rumus perhitungan mas. Masing-masing desain punya rumus sendiri untuk menentukan frekuensi kerjanya.
Hapussaya mau desain antena mikrostrip desain patchnya iquad ganda, itu bisa maksimal gak yaa antenanya?
BalasHapusCoba disimulasikan saja dengan software perancangannya mas. Bisa CST atau ANSOFT, nanti bisa disesuaikan capaiannya dengan parameter yang diharapkan. Kalaupun belum, nanti bisa dikarakterisasi.
HapusUntuk antena biquad maupun yg ganda sepertinya sudah banyak jurnal atau paper yang beredar mas, di kampus saya sendiri sudah ada yg membuat biquad ganda frekuansi 2,4-2,5 (bisa googling aja mas) dapat hasilnya:
HapusSimulasi: Return loss(-28,993 dB), VSWR(1,0736), Bandwidth(152 MHz), HPBW Vertikal(25,3̊ ), HPBW Horizontal(60̊ )
Pengukuran: Return loss(-25,23 dB), VSWR(1,135), Bandwidth(555 MHz), HPBW Vertikal(35̊ ), HPBW Horizontal(41̊ )
biquad maksudnya
BalasHapusada beberapa jurnal mmg yg bisa di googling. tapi kurang jelas.. perhitungan mengenai dimensinya... bisa bantu mas?
BalasHapusmaksudnya rumusnya mas?
Hapusmas , untuk penguat daya pada antena sendiri bisa menggunakan equalizer apa ya ?
BalasHapuspenguat daya antena pakai amplifier mas. Equalizer itu untuk pengolahan sinyal audio
HapusRumus mencari dimensi untuk menentukan frekuensi kerja pada bentuk segitiga gmana mas ?
BalasHapusUntuk patch segitiga rumus sisinya: α=2c/(3fr √εr)
Hapussaya membuat antenna mikrostip patch sirkular dengena teknik pencatuan microstip line, tetapi pada saat simulasi tidak memnuhi bandwidth yg diinginkan, bagaimana cara untuk memperbesar bandwidth mas? apa yg mempengaruhi besar kecilnya bandwitdh?
BalasHapusMemperlebar bandwidth bisa dengan menambah ketebalan substrat mas, atau untuk tigkat lebih lanjut bisa dengan modifikasi lain seperti mengganti bahan substat, tipe catuan ataupun dengan metode printed monopole dan lain sebagainya
Hapusmas
BalasHapusmau tanya, jika impedansi referensinya itu 0, itu artinya apa ya?
saya simulasikan 2 buah antena jenis baru. yang pertama dapat impedansi referensi sekitar 30an, yang kedua hasilnya 0
saya belum tahu guna impedansi referensi ini sebenarnya apa...
Setau saya impedansi referensi adalah impedansi yang diinginkan untuk nilai parameter S tertentu (nilai parameter S sudah ditentukan). Jadi orientasinya pada parameter S yang dituju untuk mencari nilai impedansi yang sesuai.
HapusBiasanya dalam perancangan antena, impedansi referensi sudah diketahui dengan menyamakannya pada impedansi karakterstik (yang umum tersedia pada saluran transmisi ialah 50 ohm atau 75 ohm) agar antenanya match, dan disini yang dicari justru nilai parameter S nya.
Kalau yang mas maksud pada hasil pengukuran didapatkan nilai impedance reference bukan 50 ohm berarti saat melakukan simulasi impedansinya belum di set ke 50 ohm (pada S parameter setting)
bagi info polaradiasi antena mikrostrip wifi, dong gan
BalasHapusPola radiasi bermacam-macam tergantung keinginan mas, mungkin bisa diperjelas lagi pertanyaaanya mengacu kemana
Hapusmas mau tanya kalo formula untuk patch segi empat dengan array kaya gimana ya??
BalasHapusspesifikasi arraynya boleh lebih lengkap mas?
HapusMas formula untuk mikrostrip bentuk cincin tolong kasih tau .thx mas
BalasHapusBisa ditemukan di buku Handbook of Microstrip Antenna karya JR James and PS Hall Bab 3 atau di handbook antena lainnya, karena akan terlalu panjang kalau saya jabarkan disini
Hapusmas, saya mau tanya, TA saya kan berjudul desain antena untuk wifi, dari 6 bentuk antena di atas mana paling cocok mas? maksudnya dengan keunggulan dari bentuk lainya, terimakasih
BalasHapusTergantung mas mau seperti apa, bisa disesuaikan dengan spesifikasi antenanya, nanti akan berpengaruh juga pada pola radiasi, polarisasinya, dll, masing-masing punya hasil berbeda. Tapi kalau dari segi bahan, dibanding model lain model segitiga akan lebih hemat untuk frekuensi yang sama. Kecuali mas punya karakterisasi model lain diluar model dasar yang diatas (mungkin ada model lain yang punya kelebihan). Sebaiknya untuk itu lakukan riset sendiri atau review paper-paper yang sudah ada, tentu aka ditemukan kelebihan dan kekurangan masing-masing
HapusMas mau tanya, untuk menghasilkan bandwidth yang lebar metoda apa yang cocok?
BalasHapusDari hasil googling sampai saat ini : patch elips, pencatuan proximity.
Ada metoda yang lainnya Mas? Saya mau bikin untuk aplikasi cognitive radio.
Terima kasih.
Sudah coba metode printed monopole?
HapusMas itu tabel permitivitas dielektriknya sumbernya darimana ya mas.? lagi buth buat referensi ini
BalasHapusBisa ditemukan di buku Handbook of Microstrip Antenna karya JR James and PS Hall
HapusMas. Saya TA nya ttng antena mikrostrip pakai u slot. Rancangan awalnya rectangular tanpa slot dg pencatu microstrip line. Tp hasil simulasi nya ga sesuai dg frekuensi yg diharapkan mas. Itu kira2 kena nya dimana ya mas?
BalasHapusMohon sarannya mas 😊
Frekuensinya berapa, dapatnya berapa? Sementara saya cuma bisa jawab kalau frekuensi itu bisa banyak faktor, bisa karna ukuran patch atau mungkin feeder dan patch belum matching. Pengerjaannya sudah sesuai rumus yg telah ada belum? kalau sudah ya coba dikarakterisasi dulu dengan berbagai variasi ukuran dan posisi
HapusGuysss yg tugas akhirnya ttg antena mikrostrip, bikin grup yuksss, biar bisa berbagi info
BalasHapusboleh nih
HapusIkut grupnya dong .butuh ilmu soal analisa mikrostrip
Hapusada grup nya ga?
HapusMas saya mau tanya, aplikasi antenna microstrip untuk 8 GHz apa ya mas? Mohon bantuannya 🙏
BalasHapus8 ghz itu frekuensi apa ya gan? Setau ane dg range frekuensi segitu masuknya microwave tp bukannya indonesia cuma make 2.4 ama 5.8 ya. Itupun utk aplikasi WLAN. Cmiiw
HapusMas, substrat duroid RT5880 apa ada maksimal penggunaan frekuensi nya?
BalasHapusKurang tau saya, tapi untuk komponen bisa dipelajari dari datasheetnya saja, berikut saya lampirkan: https://www.rogerscorp.com/documents/606/acs/RT-duroid-5870-5880-Data-Sheet.pdf
Hapusuntuk mendapatkan return loss yang baik itu, apa ya yang di optimasi?
BalasHapusKe-matchingan antara antena dengan saluran transmisinya pada frekuensi kerjanya. Bisa dari impedansinya yg lebih disamakan lagi karna patchnya yg belum sesuai, feeder, sampai kondisi konektor yg tidak pas juga bisa mempengaruhi
HapusMas, kalo patch belah ketupat rumus dimensinya ada ngga?
BalasHapusUntuk rumus sebenarnya banyak di buku desain dan perancangan antena, juga bisa dilihat dari jurnal-jurnal yang membuat antena sejenis. Meskipun beberapa jurnal ada yang modifikasi, tapi dari daftar referensinya kita bisa melihat buku mana yg jadi acuannya
HapusProblemnya, meskipun saya tuliskan rumusnya disini, mbaknya juga masih perlu menyantumkan sumber buku dan barangkali juga turunan rumusnya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaksudnya yg berpengaruh untuk nilai nilai itu apa aja . Selain ke matcingan antena
BalasHapusmas mau tanya saya kan tugas akhir dengan bahasa perancangan antena microstrip mimo 2x2 rectangular patch pada frekuensi 3.5 GHz, kira-kita aplikasi untuk 3.5 GHz itu apa ya ?
BalasHapusBaiknya kalau mau membuat antena ditentukan dulu aplikasinya untuk apa dan menggunakan frekuensi berapa. Logikanya, kalau tidak dibutuhkan antena di frekuensi tersebut, lalu mengapa susah-susah dibuat? Kalau untuk sekarang frekuensi 3.5 GHz di indonesia dipakai untuk komunikasi satelit, walaupun banyak yg berangan untuk menggunakannya pada 5G.
Hapusmas maaf saya mau tanya. saya saat ini sedang mengambil tugas akhir dengan topik pelebaran bandwith antenna pada tiap tingkatan satuan nya.dengan frekuensi 1-10 ghz itu untuk aplikasi apa saja ya?
BalasHapusmohon bantuanya ya mas.Terimkasih
Sama seperti jawaban di atas, sebelum memutuskan membuat antena, apalagi dengan teknik modifikasi yang bermacam-ragam, sebaiknya dicari tahu dulu target pengaplikasian antena tersebut. 1-10 GHz itu luas sekali, banyak bidang penerapannyaa. Mungkin bisa dicari artikel tentang pembagian pita frekuensi yang ada saat ini.
Hapusmas mau tanya kira kira yang memengaruhi gain itu apa aja ya? sama yang memengaruhi sudut azimuth? antena saya bentuk patch circular frekuensi 5.6 Ghz trus menggunakan metode parasitik
BalasHapusDesain antenanya, setiap bentuk punya nilai gain dan sudut azimuth tersendiri. Ya terus bagaimana antenanya?
HapusMas maaf mengganggu wktunya
BalasHapusMau nanya pembagian rentang frekuensi utk antena mikrostrip tujuan nya buat apa??
Trus bentuk dimensi patch antena apa perbedaan nya dg bentuk yg lain??
Tentu saja untuk membedakan kanal komunikasinya, bukan hanya mikrostrip, semua antena ditentukan dan (disamakan frekuensi kerjanya anatar kirim dan terima) agar bisa berkomunikasi. Tiap shape memiliki pramater2 antena yang berbeda, tergantung kebutuhan saja
Hapusmas kalau antena microstrip biar polaradiasi nya omni gimana ya?
BalasHapusdan agar bandwidth nya lebar gimana ya, maaf mas sblm nya. terimakasih
Hapushalo mau tanya kalau desain antena mikrostrip bentuk segitga menggunakan cst microwave studio untuk meresize ukuran patchnya gimana ya? soalnya pas buatnya 14mm mau di turunkan ke 12.5 mm
BalasHapusmas, saya lagi nyari2 pengalikasian bpf mikrostrip kira2 apa aja ya mas, boleh disebutin? oiya klo bpf nya pake metode hairpin pengaplikasiannya bsa dimana aja ya mas? tpi klo kurang tau, sebutin pengaplikasian bpf mikrostrip aja mas. terimakasih
BalasHapushallo mas, perkenalkan saya aidil mahasiswa tingkat akhir.
BalasHapusKalau untuk simulasi untuk wireless charging itu saya gunain frequensi 13.56 mas. Mas ada referensi untuk simulasi antena buat wireless charging mas? atau saya bisa mintak kontak mas buat sharing-sharing mas.
Terima kasih mas